Sejarah Pucanganom B
Asal Usul Pucanganom B Mempelajari asal-muasal Pucanganom B akan menarik ketika mempelajari tentang sejarah dan cerita dari rakyatnya. Pada awalnya, wilayah Pucanganom masih merupakan wilayah hutan yang banyak ditanami pohon Pucang. Kemudian, wilayah hutan ini dibabat (babat alas) dan muncul pemukiman warga. Selanjutnya, wilayah ini disinggahi oleh Alas Pucang dan Sunan Lawu Anom yang juga dikenal dengan nama lain R. Gugur dan Raja Gundala. Beliau dikenal juga sebagai orang yang pertama kali menjejakkan kaki di wilayah ini.
Sunan Lawu Anom memiliki nama kebesaran R. Pucanganom, Putra Brawijaya V yang ke-23 yang juga dikenal sebagai murid dari Sunan Kalijaga. Beliau memiliki peninggalan berupa petilasan Bumi Mandala pada tahun 1568 M. Sunan Lawu Anom pergi ke wilayah Gunungkidul, khususnya wilayah Pucanganom sekarang, lalu memberikan pengajaran ilmu dan agama. Hal ini yang membuat Sunan Lawu Anom dikenal di wilayah ini. Ketika terjadi pemekaran wilayah dan pembentukan struktur administratif di daerah Kecamatan Rongkop, diangkatlah nama “Pucanganom” sebagai nama Kalurahan. Hal ini dibuat sebagai penghormatan kepada Sunan Lawu Anom, serta sebagai penanda bahwa wilayah ini terdapat banyak pohon Pucang.
Melalui keterangan narasumber, terdapat dua tokoh lurah yang memimpin pada saat pemekaran dusun. Ada yang menyatakan dibawah kepemimpinan Lurah Sastrowijoyo pada tahun 1951 Kalurahan Pucanganom dibagi menjadi 3 padukuhan (dusun), yaitu Pucanganom A, Pucanganom B, dan Pucanganom C. Sumber lain menyatakan bahwa pemekaran wilayah Kalurahan Pucanganom menjadi tiga padukuhan terjadi di bawah kepemimpinan Lurah Padmasuwito pada Tahun 1954 M.